TRANSPORT AKTIF

A. Difusi
Tujuan
Mengetahui arah gerakan zat pada peristiwa difusi
Alat dan Bahan
a. Gelas kimi
b. Air
c. Larutan eosinCara Kerja
1. Isi gelas kimia dengan air, beri 5 tetes larutan eosin.
2. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat waktu yang dibutuhkan sampai tercampur.
TRANSPOR MELALUI MEMBRAN

Hasil Pengamatan
- Warna air berubah, dari bening menjadi warna orange
- Waktu yang dibutuhkan sampai bercampur adalah 3 menit 29 detik
Pembahasan
Warna airpada gelas kimia yang semula bening menjadi orange setelah ditetesi larutan eosin. Hal ini disebabkan karena larutan eosin konsentrasinya lebih tinggi dari pada air, sehingga zat pada larutan eosin bergerak menuju air. Maka air tercampur dengan larutan eosin, dan warna airmenjadi berwarna orange.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Kemana arah aliran zat pada peristiwa difusi?
Jawab : arah aliran zat pada peristiwa difusi adalah dari pekat ke encer.
2. Berapa waktu yang doperlukan sehingga warna air homogen?
Jawab : waktu yang diperlukan sehingga warna air homogen adalah 3 menit 29 detik.
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepata difusi!
Jawab : faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah wujud materi, suhu, ukuran molekul, dan konsentrasi.
Kesimpulan
Perisatiwa difusi adalah pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui selang pemisah.




B. Osmosis
Tujuan
Mengetahui arah gerakan zat pada peristiwa osmosis
Alat dan Bahan
a. Kentang segar
b. Air
c. Kertas saring/tissue
d. Larutan gula 5% dan 10%
e. Cawan petri
f. Pelubang gabus
g. Cutter
h. Timbangan/ neraca
Cara Kerja
1. Buatlah 3 potongan kentang yang sama berbentuk silinder dengan pelubang gabus
2. Timbang masing-masing potongan dan catat massanya
3. Siapkan 3 buah gelas kimia berilah label A, B, dan C
4. Isilah gelas kimia secara berurutan dengan air, larutan gula 5% dan larutan gula 10%.
5. Masukkan potongan kentang yang telah ditimbang pada masing-masing tabung selama 30 menit.
6. Setelah perendaman selesai, tiriskan pada kertas tissue atau kertas saring lalu timbang kembali.
7. Amati perubahan yang terjadi dan catat.
Hasil Pengamatan

BERAT KENTANG YANG DIRENDAM DALAM AIR, LARUTAN GULA 5% DAN 10%
GELAS BERAT KENTANG (GRAM) KETERANGAN
AWAL AKHIR
A 0,6 0,8 Bertambah
B 0,6 0,5 Berkurang
C 0,6 0,4 Berkurang

Pembahasan
Kentang yang direndam di dalam air beratnya bertambah. Hal ini karena sitoplasma pada kentang memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi air. Sehingga saat kentang direndam di dalam air, air akan masuk dalam sitoplasma kentang, sehingga massa kentang bertambah.
Kentang direndam ke dalam larutan gula 5% massanya berkurang. Hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan gula 5% lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Oleh karena itu cairan sitoplasma keluar, sehingga massa kentang berkurang.
Kentang direndam ke dalam larutan gula 10% massanya berkurang lebih banyak dari pada kentang yang direndam di larutan gula 5%. Hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan gula 10% lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Oleh karena itu cairan sitoplasma keluar, sehingga massa kentang berkurang. Bila dibandingkan dengan kentang yang direndam di larutan gula 5%, massanya berkurang lebih banyak. Hal ini disebabkan konsentrasi larutan gula 10% lebih tinggi daripada larutan gula 5%.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Adakah pengaruh larutan gula pada berat kentang?
Jawab : ada
2. Apakah berat kentang berubah? Mengapa demikian?
Jawab : ya, berat kentang berubah. Karena konsentrasi gula lebih tinggi daripada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Sehingga massa kentang berkurang.
3. Buat kesimpulan dari dua percobaan diatas!
Peristiwa difusi terjadi karena pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui selaput pemisah. Sedangkan, peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Kesimpulan
Peristiwa osmosis adalah perpindahan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.


C. Plasmolisis
Tujuan
Mengetahui terjadinya peristiwa plasmolisis
Alat dan Bahan
a. Daun rhodeskolor
b. Larutan gula 5% dan 10%
c. Air
d. Kertas saring
e. Mikroskop
f. Cutter
g. Kaca objek dan kaca penutup
Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop
2. Ambil 1 buah kaca objek, taruh setetes air ditengahnya.
3. Kupas tipis epidermis bawah daun rhodeskolor, taruh di kaca objek, lalu tutup dengan kaca penutup. Kemudian amati dan gambar.
4. Ambil kaca penutupnya, hisap cairan yang ada dengan kertas saring.
Tetesi dengan larutan gula 5%, tutup dengan kaca penutup, lalu amati dan gambar.
5. Ulangi percobaan 4.
Tetesi dengan larutan gula 10%, tutup dengan kaca penutup, lalu amati dan gambar.
Kemudian bandingkan banyak warna ungu dengan percobaan-percobaan sebelumnya.
Hasil Pengamatan
 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi air, warna ungu pada daun penuh (banyak)







 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi larutan gula 5%, warna ungu pada daun mulai memudar sedikit.











 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi larutan gula 10%, warna ungu pada daun sangat sedikit.













Pembahasan
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi air warna ungunya penuh. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di larutan hipotonis, sehingga sitoplasma sel tumbuhan menjadi menggembung terisi air. Maka warna ungu pada sitoplasma memenuhi sel.
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi larutan gula 5% warna ungunya sedikit berkurang. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di larutan hipertonis sehingga cairan sitoplasma akan keluar. Ini menyebabkan warna ungu menjadi berkurang.
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi larutan gula 10% warna ungunya tinggal sedikit. Hal ini terjadi karena larutan gula 10% memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada sel tumbuhan. Sehingga sitoplasma dalam sel keluar dan sel menyusut. Kemudian warna ungunya menjadi sangat sedikit.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan plasmolisis? Faktor penyebab plasmolisis!
Jawab : plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel, yang terjadi dilingkungan yang larutannya hipertonis (pekat, konsentrasi tinggi, dan sedikit air). Faktor penyebab plasmolisis adalah tingginya konsentrasi larutan.
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan turgor? Apa pengaruhnya pada tumbuhan?
Tekanan turgor adalah tekanan air terhadap dinding sel karena sel menyerap air. Terjadi di lingkungan dengan larutan yang konsentrasinya rendah (hipotonis). Pengaruh pada tumbuhan, sel tumbuhan menjadi menggembung.
Kesimpulan
Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membran sel dari dinding sel (terjadi di lingkungan yang hiper) yang terjadi pada sel tumbuhan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar