Kelebihan dan kekurangan AOL

yok semua,
sebelumnya kan kita udah kasih info soal AOL,
sekarang gantian nih, soal Kelebihan dan kelemahannya..

Nih KeLebihannya, Download di >SINI<
Kekurangannya tentang AOL, menyusul ya..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AOL EXPLORER

NI pokoke AOL Explorer.. aku dah nyari mpe kemeng tentang kelebihan n kekurangane, tapi ga ketemu2..
So.. silakan buka kene..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SI LEHER PANJANG



Apakah Kamu seorang wanita yang lahir pada hari Rabu pas di bulan purnama? Wah, jika Kamu adalah warga suku Padaung, sebuah suku di Thailand bagian utara, maka bersiaplah menderita.
Entah bisa dibilang sebuah keindahan atau siksaan bagi mereka, tapi inilah yang dialami wanita-wanita suku Padaung.

“Leher, bagian tubuh yang menghubungkan badan dengan kepala, akan disisipi gelang logam. Semakin tua semakin banyak (dan panjang). Leher direntang oleh gelang. Bahkan ada yang panjangnya sampe 40 cm [hampir setengah meter].”
Percaya atau tidak, berat logamnya sendiri bisa lebih dari lima kilo lho! logam itu akan menekan pundaknya ke bawah dan juga memaksa kepalanya naik ke atas.
Tradisi seperti ini justru kini semakin menjadi karena anak yang tidak lahir pada hari Rabu itu pun lehernya ditambahi gelang. Apa tujuannya? jawabannya adalah uang.
Haruskah logam itu dilepas atas nama kemanusiaan? Jangan. Jika tiba-tiba gelang itu dilepas secara tiba-tiba, justru akan bahaya. Tulang leher yang selama ini ditopang logam menjadi lemah. Padahal leher itu sudah memanjang. Tahu sendiri khan akibatnya kalau dilepas tiba-tiba? Sesak nafas yang bisa berujung pada kematian!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ZAT PENYUSUN TULANG

ujuan
Memahami zat penyusun tulang keras.
Alat dan Bahan
a. Tulang sayap ayam bagian atas
b. Larutan HCl 10%
c. Air
d. Gelas
Cara Kerja
1. Rendamlah 1 buah tulang sayap ayam ke dalam larutan HCl 10% dan 1 buah tulang sayap ayam ke dalam air
2. Amati apa yang terjadi pada tulang tersebut
3. Bandingkan tulang yang direndam dalam larutan HCl 10% dengan tulang yang direndam dalam air
Hasil Pengamatan
Tulang yang direndam dalam larutan HCl
Muncul gelembung-gelembung kecil yang menempel di permukaan tulang.
Tulang melunak
Warna tulang pucat
Keluar minyak
Bau lebih amis
Warna larutan HCl menjadi keruh
Sumsum tulang menjadi keluar
Pembahasan
Saat tulang direndam dalam larutan HCl terjadi reaksi :
CaCO3 + HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Munculnya gelembung-gelembung kecil yang menempel di permukaan tulang disebabkan karena hasil reaksi antara HCl dengan tulang adalah berupa gas CO2.
Tulang menjadi lunak setelah direndam di larutan HCl karena zat yang membuat tulang keras yaitu CaCO3 setelah bereaksi dengan HCl menjadi menghilang.
Ketika tulang melunak, lama kelamaan tulang akan keropos, sumsum tulang akan keluar, lapisan tulang menipis, sehingga warna tulang menjadi pucat.
Minyak pada larutan berasal dari daging yang masih tersisa pada tulang
Bau lebih amis dikarenakan semua zat penyusun tulang bercampur dengan larutan HCl.
Larutan menjadi keruh karena zat peyusun tulang terlarut dalam larutan HCl
Jika tulang melunak, lama kelamaan tulang menjadi keropos, dan sumsum tulang keluar, karena adanya HCl yang sifatnya merusak.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah tulang yang sudah direndam dalam HCl masih mempunyai sifat seperti yang di rendam dalam air?
Jawab : Tidak
2. Apa perbedaan kedua tulang tersebut?
Jawab :
Perbedaan tulang yang direndam dalam HCl dan air
Larutan HCl Air
• Muncul gelembung-gelembung kecil yang menempel di permukaan tulang • Tidak muncul gelembung-gelembung kecil di permukaan tulang
• Tulang melunak • Tulang masih keras
• Warna tulang pucat • Warna tulang seperti warna awal
• Keluar minyak lebih banyak • Sedikit keluar minyak
• Bau lebih amis • Bau tidak terlalu amis
• Warna HCl keruh • Warna air tidak terlalu keruh
• Sumsum tulang keluar • Tidak keluar sumsum tulang

3. Apa yang telah dihilangkan dari tulang yang direndam dalam HCl?
Jawab : yang telah dihilangkan dari tulang yang direndam HCl adalah Kalsium atau kalsium karbonat
4. Apakah yang tersisa dari tulang yang direndam dalam HCl?
Jawab : Yang tersisa dari tulang yang direndam dalam HCl adalah sumsum, tulang rawan, dan pembuluh darah

Kesimpulan
Tulang tersusun dari beberapa zat, yaitu kalsium karbonat, sumsum, tulang rawan, dan pembuluh darah.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TRANSPORT AKTIF

A. Difusi
Tujuan
Mengetahui arah gerakan zat pada peristiwa difusi
Alat dan Bahan
a. Gelas kimi
b. Air
c. Larutan eosinCara Kerja
1. Isi gelas kimia dengan air, beri 5 tetes larutan eosin.
2. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat waktu yang dibutuhkan sampai tercampur.
TRANSPOR MELALUI MEMBRAN

Hasil Pengamatan
- Warna air berubah, dari bening menjadi warna orange
- Waktu yang dibutuhkan sampai bercampur adalah 3 menit 29 detik
Pembahasan
Warna airpada gelas kimia yang semula bening menjadi orange setelah ditetesi larutan eosin. Hal ini disebabkan karena larutan eosin konsentrasinya lebih tinggi dari pada air, sehingga zat pada larutan eosin bergerak menuju air. Maka air tercampur dengan larutan eosin, dan warna airmenjadi berwarna orange.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Kemana arah aliran zat pada peristiwa difusi?
Jawab : arah aliran zat pada peristiwa difusi adalah dari pekat ke encer.
2. Berapa waktu yang doperlukan sehingga warna air homogen?
Jawab : waktu yang diperlukan sehingga warna air homogen adalah 3 menit 29 detik.
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepata difusi!
Jawab : faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah wujud materi, suhu, ukuran molekul, dan konsentrasi.
Kesimpulan
Perisatiwa difusi adalah pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui selang pemisah.




B. Osmosis
Tujuan
Mengetahui arah gerakan zat pada peristiwa osmosis
Alat dan Bahan
a. Kentang segar
b. Air
c. Kertas saring/tissue
d. Larutan gula 5% dan 10%
e. Cawan petri
f. Pelubang gabus
g. Cutter
h. Timbangan/ neraca
Cara Kerja
1. Buatlah 3 potongan kentang yang sama berbentuk silinder dengan pelubang gabus
2. Timbang masing-masing potongan dan catat massanya
3. Siapkan 3 buah gelas kimia berilah label A, B, dan C
4. Isilah gelas kimia secara berurutan dengan air, larutan gula 5% dan larutan gula 10%.
5. Masukkan potongan kentang yang telah ditimbang pada masing-masing tabung selama 30 menit.
6. Setelah perendaman selesai, tiriskan pada kertas tissue atau kertas saring lalu timbang kembali.
7. Amati perubahan yang terjadi dan catat.
Hasil Pengamatan

BERAT KENTANG YANG DIRENDAM DALAM AIR, LARUTAN GULA 5% DAN 10%
GELAS BERAT KENTANG (GRAM) KETERANGAN
AWAL AKHIR
A 0,6 0,8 Bertambah
B 0,6 0,5 Berkurang
C 0,6 0,4 Berkurang

Pembahasan
Kentang yang direndam di dalam air beratnya bertambah. Hal ini karena sitoplasma pada kentang memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi air. Sehingga saat kentang direndam di dalam air, air akan masuk dalam sitoplasma kentang, sehingga massa kentang bertambah.
Kentang direndam ke dalam larutan gula 5% massanya berkurang. Hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan gula 5% lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Oleh karena itu cairan sitoplasma keluar, sehingga massa kentang berkurang.
Kentang direndam ke dalam larutan gula 10% massanya berkurang lebih banyak dari pada kentang yang direndam di larutan gula 5%. Hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan gula 10% lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Oleh karena itu cairan sitoplasma keluar, sehingga massa kentang berkurang. Bila dibandingkan dengan kentang yang direndam di larutan gula 5%, massanya berkurang lebih banyak. Hal ini disebabkan konsentrasi larutan gula 10% lebih tinggi daripada larutan gula 5%.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Adakah pengaruh larutan gula pada berat kentang?
Jawab : ada
2. Apakah berat kentang berubah? Mengapa demikian?
Jawab : ya, berat kentang berubah. Karena konsentrasi gula lebih tinggi daripada konsentrasi sitoplasma pada kentang. Sehingga massa kentang berkurang.
3. Buat kesimpulan dari dua percobaan diatas!
Peristiwa difusi terjadi karena pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui selaput pemisah. Sedangkan, peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Kesimpulan
Peristiwa osmosis adalah perpindahan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.


C. Plasmolisis
Tujuan
Mengetahui terjadinya peristiwa plasmolisis
Alat dan Bahan
a. Daun rhodeskolor
b. Larutan gula 5% dan 10%
c. Air
d. Kertas saring
e. Mikroskop
f. Cutter
g. Kaca objek dan kaca penutup
Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop
2. Ambil 1 buah kaca objek, taruh setetes air ditengahnya.
3. Kupas tipis epidermis bawah daun rhodeskolor, taruh di kaca objek, lalu tutup dengan kaca penutup. Kemudian amati dan gambar.
4. Ambil kaca penutupnya, hisap cairan yang ada dengan kertas saring.
Tetesi dengan larutan gula 5%, tutup dengan kaca penutup, lalu amati dan gambar.
5. Ulangi percobaan 4.
Tetesi dengan larutan gula 10%, tutup dengan kaca penutup, lalu amati dan gambar.
Kemudian bandingkan banyak warna ungu dengan percobaan-percobaan sebelumnya.
Hasil Pengamatan
 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi air, warna ungu pada daun penuh (banyak)







 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi larutan gula 5%, warna ungu pada daun mulai memudar sedikit.











 Gambar epidermis bawah daun rhodeskolor perbesaran 100x setelah ditetesi larutan gula 10%, warna ungu pada daun sangat sedikit.













Pembahasan
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi air warna ungunya penuh. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di larutan hipotonis, sehingga sitoplasma sel tumbuhan menjadi menggembung terisi air. Maka warna ungu pada sitoplasma memenuhi sel.
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi larutan gula 5% warna ungunya sedikit berkurang. Hal ini terjadi karena sel tumbuhan berada di larutan hipertonis sehingga cairan sitoplasma akan keluar. Ini menyebabkan warna ungu menjadi berkurang.
Preparat epidermis bawah daun rhodeskolor setelah ditetesi larutan gula 10% warna ungunya tinggal sedikit. Hal ini terjadi karena larutan gula 10% memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari pada konsentrasi sitoplasma pada sel tumbuhan. Sehingga sitoplasma dalam sel keluar dan sel menyusut. Kemudian warna ungunya menjadi sangat sedikit.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan plasmolisis? Faktor penyebab plasmolisis!
Jawab : plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel, yang terjadi dilingkungan yang larutannya hipertonis (pekat, konsentrasi tinggi, dan sedikit air). Faktor penyebab plasmolisis adalah tingginya konsentrasi larutan.
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan turgor? Apa pengaruhnya pada tumbuhan?
Tekanan turgor adalah tekanan air terhadap dinding sel karena sel menyerap air. Terjadi di lingkungan dengan larutan yang konsentrasinya rendah (hipotonis). Pengaruh pada tumbuhan, sel tumbuhan menjadi menggembung.
Kesimpulan
Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membran sel dari dinding sel (terjadi di lingkungan yang hiper) yang terjadi pada sel tumbuhan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Garis-garis Indah pada Gunung Es di Antartika







.: Gunung Es di Antartika kadang-kadang memiliki garis yang dibentuk oleh lapisan salju yg bereaksi terhadap kondisi yg berbeda-beda.

.: Garis biru sering terbentuk ketika celah di lapisan es terisi dengan lelehan air dan membeku dengan sangat cepat sehingga tidak terbentuk gelembung udara.

.: Warna biru pada garis terjadi karena Air laut yg masuk ke celah gunung es tersebut banyak mengandung alga, sehingga garis tersebut berwarna biru.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Danau Bercahaya di Malam Hari



Kerinci, wilayah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi ini dianugerahi dengan keindahan alam yang tiada duanya. Tidak salah jika Kabupaten Kerinci diberi gelar Bumi Segepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi.

Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.





Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.

Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pencinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.


Jika hanya menggunakan peralatan lain, jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun tak satu pun ikan didapat.

Menariknya lagi, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.



"Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau," ujar Sofa, pencinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.

Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. "Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit," katanya.

Cerita Rakyat
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut dulunya disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa saat itu.

"Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan Raja Gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana," jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.

Putri Napal Melintang sendiri, kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan, karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri.



"Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau," tambah Jon.

Sampai saat ini, kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.

"Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf, warga Koto Payang, meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau," sebut Jon Hendri.

Jalan kaki 4 jam
Untuk bisa sampai ke Danau Kaco, pengunjung harus berjalan kaki selama empat jam dari Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, melintasi kawasan TNKS. Selama di perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih sangat asri karena dilindungi oleh warga setempat.

Namun, bagi yang membawa kendaraan pribadi, mereka bisa menghemat waktu satu jam. Kendaraan hanya bisa masuk sampai ke Benteng Depati Parbo, pahlawan Kerinci yang namanya sangat terkenal. Selanjutnya perjalanan bisa dengan berjalan kaki.

"Sebelum memasuki kawasan Danau Kaco, jangan lupa meminta izin terlebih dahulu pada orang adat setempat. Menurut pengakuan orang adat, kawasan Danau Kaco merupakan wilayah mereka," tambah seorang anggota pencinta alam kepada Tribun.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Laut terbelah kek mukzizat Nabi Musa..



Suatu kejadian alam yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah Mozes (Musa), the Ten Commandments dalam buku Exodus-Holy Bible. Hanya,..... kira-kira mirip.

Ini adalah penomena alam yang paling mengagumkam di Korea Selatan yang dinamai "Moses Miracle", dua kali setahun terjadi air surut, terbuka suatu alur daratan sepanjang 2.8 kilometer dan lebar 40 meter yang menghubungkan pulau Jindo dan Modo selama beberapa jam.

Suatu festival diadakan untuk mengingatkan kejadian alam dan dihadiri orang-orang dari segala penjuru dunia ini. Bagaimanapun kejadian alam ini belum begitu diketahui sampai tahun 1975, ketika Mr. Pierre Randi duta besar Perancis untuk negara Korea berkunjung kemari dan mempublikasikannya di surat kabar Perancis.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KARTU MERAH DAN KARTU KUNING ?????

Asal-usul Kartu Merah dan Kuning

AFP/Paul Ellis
Kartu kuning dan merah yang digunakan wasit untuk memberi sanksi pelanggaran pemain terinspirasi dari traffic light.

KOMPAS.com — Apakah penggunaan kartu merah dan kuning sudah dikenal begitu sepak bola modern muncul? Jawabannya tidak. Kartu merah dan kuning baru diperkenalkan pada Piala Dunia 1970.

Namun, inspirasinya muncul pada Piala Dunia 1966, pada perempat final antara tuan rumah Inggris dan Argentina. Wasit yang memimpin pertandingan itu berasal dari Jerman, yakni Rudolf Kreitlein.

Karena melakukan pelanggaran keras, kapten Argentina, Antonio Rattin, dikeluarkan oleh Kreitlein. Namun, Rattin tak paham apa maksud wasit asal Jerman itu. Dia pun tak segera meninggalkan lapangan.

Wasit Inggris yang ikut bertugas di pertandingan itu, Ken Aston, kemudian masuk ke lapangan. Dengan sedikit modal bahasa Spanyol, dia merayu Rattin untuk meninggalkan lapangan. Pasalnya, wasit yang memimpin pertandingan, Rudolf Kreitlein, memutuskan begitu. Karena hanya tahu bahasa Jerman dan Inggris, ia kesulitan menjelaskan keputusannya kepada Rattin.

Karena kasus ini, Ken Aston kemudian berpikir. Harus ada komunikasi universal yang bisa langsung diketahui semua orang, ketika wasit memberi peringatan kepada pemain atau mengeluarkannya dari lapangan. Dengan demikian, wasit tak perlu harus membuat penjelasan dengan bahasa yang mungkin tak diketahui pemain.

Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan. Melihat lampu lalu lintas, dia kemudian mendapatkan ide. Kemudian, dia mengusulkan agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning untuk memberi peringatan keras atau sanksi ringan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Adapun kartu merah untuk sanksi berat, dan pemain yang melakukan pelanggaran berat itu harus keluar dari lapangan.

Ide itu diterima FIFA. Pada Piala Dunia 1970, kartu kuning dan merah kali pertama digunakan. Ironisnya, sepanjang Piala Dunia 1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu merah. Hanya kartu kuning yang sempat dilayangkan sehingga kartu merah tak bisa "pamer diri" pada Piala Dunia 1970.

Meski ide tersebut datang dari wasit Inggris, negeri itu tak serta merta menerapkannya di kompetisi mereka. Kartu merah dan kuning baru digunakan di kompetisi sepak bola Inggris pada 1976. Pasalnya, wasit kemudian terlalu mudah mengeluarkan kartu dan diprotes banyak pemain. Oleh sebab itu, penggunaannya sempat dihentikan pada 1981 dan 1987.

Yang menarik, ide ini diadopsikan di cabang olahraga hoki. Bahkan, kartu-kartu peringatan di cabang ini menggunakan tiga warna seperti lampu lalu lintas: hijau, kuning, dan merah. Hijau untuk peringatan, kuning untuk mengeluarkan pemain sementara waktu, dan merah untuk mengusir pemain secara permanen.


http://bola.kompas.com/read/2010/03/29/12303467/Asal.usul.Kartu.Merah.dan.Kuning

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia berhasil MENCIPTAKAN MAKHLUK HIDUP

Ilmuwan AS berhasil mengubah bahan kimia mati menjadi makhluk hidup dalam percobaan yang menimbulkan pertanyaan mendalam tentang esensi kehidupan. Craig Venter, pelopor genom Amerika Serikat
mengumumkan bahwa para ilmuwan di laboratorium di Maryland dan California telah berhasil dalam proyek 15 tahun untuk membuat "sel sintetik" pertama di dunia berupa bakteri yang disebut Mycoplasma mycoides.

Perlu di ketahui, selama ini virus dan bakteri-bakteri yang biasa di gunakan bukanlah CIPTAAN melainkan hanya MODIFIKASI dari kehidupan yang telah ada.



"Kami telah melewati batas psikologis kritis," kata Dr Venter pada FT. "Ini telah mengubah pemikiran saya sendiri, baik secara ilmiah dan filosofis, tentang kehidupan dan bagaimana cara kerjanya." Gen bakteri itu semuanya dibuat di laboratorium dari empat botol bahan kimia di sebuah synthesizer kimia, dimulai dengan informasi di komputer, katanya. Penelitian diterbitkan online di Jurnal Science dan dipuji sebagai terobosan oleh banyak ilmuwan independen dan filsuf. "Venter membuka pintu yang paling dalam, dalam sejarah umat manusia yang berpotensi mengintip takdir," kata Julian Savulescu, profesor etika di Universitas Oxford. "Ini adalah langkah menuju penciptaan makhluk hidup dengan kapasitas dan sifat-sifat yang tidak pernah bisa berkembang secara alami."
Bakteri sintetis memiliki 14 " urutan tanda " yang melekat pada genom mereka di mana DNA membedakan mereka dari rekan-rekan yang alami. Mereka bertingkah dan berbagi dalam cawan laboratorium seperti bakteri alami. M mycoides dipilih sebagai mikroba sederhana untuk mengembangkan dan membuktikan teknologi serta tidak memiliki aplikasi langsung. Tetapi ilmuwan di J Craig Venter Institute dan Synthetic Genomics perusahaan pemberi dana penelitian mereka berniat untuk bergerak cepat ke target yang lebih berguna yang mungkin tidak ada di alam. Mereka sangat tertarik dalam merancang alga yang dapat menangkap karbon dioksida dari udara dan menghasilkan bahan bakar hidrokarbon.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kelebihan dan Kekurangan Modem

>: Modem Dial-Up

..Kelebihan :
1. Koneksi Internet lebih mudah digunakan.
2. Hampir smua PC dan Laptop sudah terpasang modem Dial-Up.
3. Penggunaan koneksi dengan modem Dial-Up lebih murah karena koneksinya hanya bersifat sesaat.

..Kekurangan :
1. Kecepatan aksesnya hanya berkisar 12 sampai 20 Kbps.
2. Apabila modem Dial-Up digunakan bersamaan dengan telepon rumah sedangkan modem dial up terkoneksi dengan telepon rumah dalam keadaan sibuk, maka internet akan terputus secara otomatis.

>: Modem Kabel

..Kelebihan :
1. Layanan internet dapat dilakukan tanpa batas atau unlimited.
2. Tidak memerlukan tambahan biaya karena dengan menggunakan modem kabel pembayaran internet dapat dilakuan setiap bulan.
3. Kecepatan aksesnya tidak dipengaruhi oleh jam-jam sibuk.
..Kekurangan :
1. Jaringan masih bersifat terbatas.
2. Untuk jaminan layanan ISP tertentu diharuskan berlangganan TV Kabel.
3. Modem kabel harganya termasuk mahal.

>: Modem ADSL ..

Kelebihan :

1.Memiliki koneksi yang kecepatannya sangat tinggi.
2.Telepon tetap dapat digunaka meskipun keadaan terkoneksi dengan internet.
3.Pemakaian biaya internet lebih murah.
4.Tidak membutuhkan pengabelan ekstra, karena ADSL menggunakan line telepon yang telah ada.

..Kekurangan :
1.Layanan ISP masih terbatas, tidak tersedia di semua wilayah.
2.ADSL bekerja lebih maksimal apabila berdekatan dengan kantor pusat ISP.
3.Kecepatan modem ini bersifat variable, yang berkantung pada waktu/hari.
4.Pengujian line dapat memakan waktu.

>: Modem 3G ..

Kelebihan :

1.Ukuran kecil.
2.Harga murah.
3.Di klaim tidak panas berlebih untuk modem tertentu.
4.Dapat digunakan di kompie apapun.
5.Mudah mengatur pulsa karena khusus untuk internetan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PERANGKAT KERAS UNTUK MENGAKSES INTERNET BAGIAN II

B. NOTASI KECEPATAN DATA
.: kecepatan pengiriman data di media komunikasi biasanya di tulis dalam jumlah bit yang dikirim per detik (bps - bit per second)
1 byte = 8 bitt

.: Notasi yang sering digunakan
- 1000 bit/detik= 1 kilo bps = 1 Kbps
- 1000000 bit/detik= 1 mega bps= 1 Mbps
-1000000000 bit/detik= 1 giga bps= 1 Gbps


+++MODEM+++
.: Modem (singkatan dari modulator-demodulator) adalahy alat yang akan memasukkan (memodulasi) informasi digital (berisi bit "1" dan "0") ke sinyal pembawa yang sifatnya analog.
.: modem biasanya di klasifikasinkan berdasarkan jumlah data yang dapat dikirim pada satu waktu, biasanya di ukur dalam satuan bit per detik, atau bps.
.: modem optik dapat digunakan untuk mengirim data melalui kabel fiber optik (kecepatannya 10^9 bit pet detik)
.: Jenis-jenis modem :
1. Modem Dial-Up (melalui Perdonal Computer)
2. Modem Kabel (melalui fastnet)
3. Modem ADSL-Asymmetric digital subcriber line (malalui Speedy Telkom)

A. MODEM DIAL UP
prinsip kerja : komputer dihubungkan dengan modem untuk melakukan pemanggilan telepon (dial-up) ke penyelenggara koneksi internet
.: kecepatan akses maksimum 56 Kbps.
.: jenis modem dial up
1. Modem internal
modem yang berada pada CPU yamh bentuknya berupa kartu yang ditancapkan pada slot APG atau slot PCI kecepatan rata-rata download 56 Kbps.
2. modem eksternal
modem yang letaknya di casing tersendiri dan menggunakan sumber daya power supply terpisah dan memiliki adaptor dan tersambung pada port serial yang berada dibelakang PC.

B. MODEM KABEL
.: Modem yang biasanya menggunakan teknologi saluran TV kabel yang mempunyai kecepatan akses lebih tinggi.
.: Kecepatan akses modem kabel antara 64 Kbps, 384 Kbps, 512 Kbps, 1.024 KIbps, dan 1536 Kbps, tergantung jenis paket layanan yang dipilih.
pengguna harus melakukan pendaftaran pada penyedia jasa TV kabel dan ISP.


C MODEM 3G
digunakan untuk mengakses Internet menggunakan kabel sel;ular. dapat berupa HP atau USB seperti Flasdisk.
Kecepatan akses internet dapat diperoleh menggunakan modem 3G tergantung pada lokasi tower selular yang mendukung akses 3G.
@ untuk lokasi yang dekat sekitar 100-200 meter dari tower operator selular 3G, akses Internet 1-2 Mbps
@ untuk lokasi diluar kota cukup pelan sekitar 9,6-20 Kbps

D. MODEM ADSL
.: modem untuk akses internet dengan cara menghubungkan komputer dengan saluran telepon rumah namun pada frekuensi berbeda sehingga tidak mengganggu sambungan line telepon rumah.
.:teknologi DSL mempunyai kemampuan mengirim data lebih cepat untuk downstream ( pengiriman data dari server ke user) (8 Mbps) daripada Upstream (640 Kbps)
Funsi utama teknologi ini : untuk memecah sinyal line telepon menjadi suara dan data.
.:kecepatan maksimum yang dapat digunakan pada generasi terakhir modem ADSL menggunakan teknologi ADSL 2+ adalah sekitar 15 Mbps untuk jarak antara rumah ke sentral telepon sekitar 1.5 km.

@@@@ WAJANBOLIC E-GOEN@@@@

Antenna Wajan, atau Wajanbolic e-goen merupakan terobosan dalam Teknologi RT/RW-net. Antenna Wajanbolic e-goen dapat menjadi client yang murah dalam sebuah RT/RW-net sehingga kita dapat ber Internet dengan murah. Internet murah bukan berarti mencuri bandwidth dan ber Internet gratis, seperti kebanyakan orang menyangka. Internet menjadi murah karena beban biaya di tanggung ramai-ramai oleh banyak mengguna di sebuah RT/RW dalam RT/RW-net

Antenna Wajanbolic e-goen di kembangkan oleh Pak Gunadi (Pak Gun) atau lebih di kenal e-goen. Pak Gun berasal dari Jogyakarta alumni STEMBAYO. Informasi terakhir, beliau bekerja di Indosat menjadi salah seorang yang bertanggung jawab di Stasiun Bumi Indosat di Purwakarta. Sejak 2005-awal 2006, sosok e-goen dominan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan antenna wajan & antenna panci di Indonesia. Antenna wajan yang kemudian dikenal sebagai wajanbolic e-goen menjadi andalan utama bagi mereka yang ingin membangun RT/RW-net atau Wireless Internet murah di rumahnya dengan modal sekitar Rp. 300-350.000 saja.

Pak Gun aktif di mailing list indowli@yahoogroups.com dan mengajarkan subscriber indowli@yahoogroups.com teknik-teknik membuat antenna murah menggunakan wajan, kaleng, pipa pralon. Dengan peralatan yang sangat sederhana kita dapat membangun sambungan Wireless Internet yang cukup jauh untuk menjangkau wilayah lebih dari 2-4 km.


sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Wajanbolic_e-goen


+++ROUTER+++
.: Router biasanya mempunyai sistem operasi khusus, seperti Cisco IOS atau Juniper Networks JUNOS dan JUNOSe atau Extreme Networks XOS), biasanya di lengkapi memori RAM, NVRAM, dan flash memori untuk menyimpan data.

.: Fungsi lain router :
- Mengatur jalur sinyal secara efisien
- Mengatur pesan di antara dua buah protokol
- Mengatur pesan di antara topologi jaringan bus dan star
- Mengatur pesan yang melewati media transmisi kabel



+++ETHERNET CARD+++
.: Ethernet card tersambung ke motherboard komputer melalui beberapa cara:
- Terintegrasi, menjadi bagian (built in) dari motherboard.
- melalui sambungan PCI slot
- Melalui sambungan ISA slot

.: beberapa kecepatan yang didukung oleh ethernet
- 10 Mbps
- 100 Mbps
- 1000 Mbps
- sampai 160 Gbps


+++REPEATER+++
.: merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menjaga agar proses support berjalan dengan stabil dan tidak mengalami degradasi dalam jarak tertentu.
.: Repeater berfungsi seperti travo step up pada proses pengiriman arus listrik yang ada pada jarinagn PLN. (Menangkap sinyal sesuai keinginan)

+++HUB/SWICH+++
* berfungsi untuk menghubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan kebel utp
* Ciri-ciri hub :
biasanya terdiri dari 8m 12,24 dengan konektor RJ-45
* Hub dibedakan menjadi 2 :
1. active hub : repeater elektrik yang dilengkapi dengan 8 konektor byang berfungasi untuk membentuk sinyal digital yang dikirimn dan menyesuaikan impedansinya untuk memelihara keutuhan data sepanjang jalur yang dilaluinya.
2. Passive Hub : repeater elektrik yang memiliki 4 konektor yang berfungsi untuk menerima sinyal pada salah satu konektor untuk menerima sinyal pada salah satu konektor dan meneruskan pada tiga konektor lain.

+++BRIDGE+++
* Merupakan perangkat keras menghubungkan dua buah jaringan secara fisik yang menggunakan protokol sama/sejenis
* Bridge bertugas untuk mengirimkan paket-paket data.
* Bridge membagi-bagi traffic ke segmen-segmen dengan sistem filtering traffic.
* Bridge juga bisa mengkoneksikan jaringan dua tipe kabel dan topologi yang berbeda.

+++JARINGAN LOKAL/LAN+++
* Local Area Network (LAN) adalah sebuah jaringan komputer yang melingkupi sebuah wilayah yang kecil, seperti rumah, kantor, dll
* Perbedaan mendasar antara WAN dan LAN
- kecepatan LAN jauh lebih tinggi. rata-rata 100MKbps.
- Wilayah yang dicakup lebih kecil
- Tidak membutuhkan sarana komunikasi bdari operator telekomunikasi.
* Sambungan kabel ethernet yang digunakan mirip dengan kabel telepon, hanya saja kabel yang dibawa ada 8 buah.
* Proses pemasangan konektor RJ45 ke kabel LAN biasanya dibantu menggunakan alat crimping.
* Secara fisik peralatan jaringan yang banyak digunakan untuk membangun LAN adalah :
- Ethernet, untuk kecepatan tinggi.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PERANGKAT KERAS UNTUK MENGAKSES INTERNET

A. Gambaran Umum Sambungan Internet

.: Ada 2 cara untuk dapat tersambung ke internet, yaitu
1. melalui sambungan perorangan (home user)
2. melalui sambungan perkantoran (corporate user)


.: sambungan perorangan ke Internet ada beberapa alternatif teknologi sambungan yang banyak digunakan di Indonesia
a. menggunakan modem dial-up
b. menggunakan HP (GPRS dan 3G)
c. menggunakan wireless atau WiFi atau Hotspot

.: ciri khas sambungan perorangan ke internet, yaitu
1. hanya ada satu komputer yang tersambung
2. tidak beroperasi 24 jam penuh dalam satu hari
3. teknik akses ini relatif mahal harganya, terutama untuk membayar pulsa.

.: teknologi sambunagn untuk korporate user
1. menggunakan modem ADSL atau Speedy
2. Menggunakan Wireless internet
3. Menggunakan Satelit atau VSAT

.: ciri-ciri sambungan perkantoran
1. banyak komputer tersambung sekaligus kesebuah sambunagn internet
2. proses pemakaian bersama satu sambungan internet bagi banyak komputer
3. biasanya dibantu menggunakan reuter
3. sebagian sambungan beroperasi 24 jam sehari.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

lelaki dilihat dari cara pipis

lelaki dilihat dari cara pipis.. (cewe/cowo masuk)
punten ah.... enjoy to read!!!
lelaki dilihat dari cara pipis.. (cewe/cowo masuk)
punten ah.... enjoy to read!!!

Lelaki Pemalu:
Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, pipisnya tidak keluar, tapi pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian.

Lelaki Malu-maluin:
Pipis di celana.

Lelaki Suka Melamun:
Membuka kancing leher kemeja, mengeluarkan dasinya, lalu pipis di celana.

Lelaki Efisien:
Meskipun sudah waktunya pipis, tapi ditahan dulu sampai kebelet buang air besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam satu waktu yang sama.

Lelaki Pemabuk:
Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu pipis di celana.

Lelaki Palsu:
Pipis di toilet cewek !

Lelaki Pelit:
Kalau buang air besar di WC Umum, ngakunya pipis (biar bayar murah).

Lelaki Edan:
Makai celana yang abis dipipisin.

Lelaki Sarap:
Pakai celana yang habis dipipisin, tapi dicium dulu, kali-kali aja baunya sudah jadi bau.

Lelaki Kreatif:
Kalau pipis kakinya diangkat satu!

Lelaki Irit:
Kagak pernah pipis seumur-umur.

Lelaki Nekad:
Suka "mipisin" isteri tetangga.

Lelaki Funky:
Pipis di tempat umum.

Lelaki Sial:
Maunya pipis air, yang keluar malah batu.

Lelaki Enjoy:
Pipis sambil merem-melek.

Lelaki Hemat Waktu:
Cuma buka resleting, dikeluarin, terus langsung pipis.

Lelaki Moody:
Biasa pake pampers, hehehe...

Lelaki Kurang Ajar:
Lagi pipis, eh kentut! pura-pura cuek lagi!

Lelaki Buta Huruf:
Di urinoir sudah ada tulisan "RUSAK" Eh, masih dipipisin juga.

Lelaki Turunan Kucing:
Nggak bisa liat barang baru, diendus-endus, terus dipipisin.

Lelaki Sabar:
Nungguin air cebok gak keluar-keluar, manteeeng aja di urinoir.

Lelaki Hip-hop:
Pipis sambil kejang-kejang breakdance.

Lelaki Pembenci:
Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya.

Lelaki Ramah:
Ngajak ngobrol sambil pipis, sampe temennya nggak bisa pipis.

Lelaki Percaya Diri:
Habis pipis, anunya dibawa jalan-jalan ke wastafel, trus cebok di wastafel.

Lelaki Pelupa:
Sudah pipis, keluar toilet, buru- buru balik lagi, karena masih pingin pipis beberapa tetes lagi.

Lelaki Dermawan:
Pipis di WC Umum, pipisnya nggak keluar, tapi tetep bayar.

Lelaki Gaya:
Pipisnya sambil tangan yang satu tolak pinggang.

Lelaki Arogan:
Pipisnya sambil tangan dua-duanya tolak pinggang.

Lelaki Komunikatif:
Pipis sambil ketik SMS.

Lelaki Sibuk:
Selalu nunggu sampe kebelet bangeeet, terus terbirit-birit ke toilet.

Lelaki Belum Dewasa:
Pipisnya belum bisa lempeng.

Lelaki Romantis:
Pipisnya sambil mendesah ahh...

Lelaki Pembenci:
Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya.

Lelaki Cuek:
Abis pipis, risleting nggak ditutup, celana nggak di kancing.

Lelaki Cool:
Pipis di kulkas.

Lelaki Licik:
Pipis di dalam kolam renang.

Lelaki Berani:
Pipisin kolam renang Dr atas pinggir kolam.

Lelaki Hangat:
Pipis deket kompor.

Lelaki Buaya:
Pipis sambil tengkurep.

Lelaki Hati-hati:
Pipisnya dikeluarin pelan-pelan (takut bunyi).

Lelaki Tukang Nyontek:
Kalo pipis di toilet umum, suka liatin punya tetangga sebelahnya.

Lelaki Sia-sia:
Pas kebelet pipis, buru-buru lari ke toilet, belum sempet buka celana udah pipis di celana duluan

Lelaki Percaya Diri:
Kalo pipis kepalanya tegak, sambil liat ke depan.

Lelaki Penghibur:
Kalo pipis sambil bersiul ato menyanyi.

Lelaki Ilmuwan:
Tiap kali pipis, sebagian pipisnya selalu disisihkan sbg sampel utk diteliti.

Lelaki Sensitif:
Baru minum sedikit udah kebelet pipis.

Lelaki Sial:
Lagi pipis, kepingin kentut yang keluar BAB...!

Lelaki Boros:
Minum sedikit, pipisnya banyak.

Lelaki Bisnis:
Pipisnya bisa dijual.

Lelaki Hobi Berkebun:
Pipisnya di kebun, biar subur katanya.

Lelaki Petualang:
Pipis pagi di bogor, pipis siang di Jakarta, pipis malam di Bandung.

Lelaki Pemimpi:
Mimpi pingin pipis, dan dikeluarin di tempat tidur.

Lelaki enggak ada kerjaan:
Pipis sambil baca email.

setelah membaca note ini... anda termasuk yang mana???? ckckckckck
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kode domain negara di dunia


.US = UNITED STATES
.CA = CANADA
.AF = Afghanistan
.AL = Albania
.DZ = Algeria
.AS = American Samoa
.AD = Andorra
.AO = Angola
.AI = Anguilla
.AQ = Antarctica
.AG = Antigua and Barbuda
.AR = Argentina
.AM = Armenia
.AW = Aruba
.AU = Australia
.AT = Austria
.AZ = Azerbaijan
.BS = Bahamas
.BH = Bahrain
.BD = Bangladesh
.BB = Barbados
.BY = Belarus
.BE = Belgium
.BZ = Belize
.BJ = Benin
.BM = Bermuda
.BT = Bhutan
.BO = Bolivia
.BA = Bosnia-Herzegovina
.BW = Botswana
.BV = Bouvet Island
.BR = Brazil
.IO = British Indian Ocean Territory
.BN = Brunei Darussalam
.BG = Bulgaria
.BF = Burkina Faso
.BI = Burundi
.KH = Cambodia
.CM = Cameroon
.CV = Cape Verde
.KY = Cayman Islands
.CF = Central African Republic
.TD = Chad
.CL = Chile
.CN = China
.CX = Christmas Island
.CC = Cocos (Keeling) Islands
.CO = Colombia
.KM = Comoros
.CG = Congo
.CD = Congo (Democratic Republic)
.CK = Cook Islands
.CR = Costa Rica
.HR = Croatia
.CU = Cuba
.CY = Cyprus
.CZ = Czech Republic
.DK = Denmark
.DJ = Djibouti
.DM = Dominica
.DO = Dominican Republic
.TP = East Timor
.EC = Ecuador
.EG = Egypt
.SV = El Salvador
.GQ = Equatorial Guinea
.ER = Eritrea
.EE = Estonia
.ET = Ethiopia
.FK = Falkland Islands
.FO = Faroe Islands
.FJ = Fiji
.FI = Finland
.FR = France
.FX = France (European Territory)
.GF = French Guiana
.TF = French Southern Territories
.GA = Gabon
.GM = Gambia
.GE = Georgia
.DE = Germany
.GH = Ghana
.GI = Gibraltar
.GR = Greece
.GL = Greenland
.GD = Grenada
.GP = Guadeloupe
.GU = Guam
.GT = Guatemala
.GN = Guinea
.GW = Guinea Bissau
.GY = Guyana
.HT = Haiti
.HM = Heard and McDonald Islands
.VA = Holy See (Vatican)
.HN = Honduras
.HK = Hong Kong
.HU = Hungary
.IS = Iceland
.IN = India
.ID = Indonesia
.IR = Iran
.IQ = Iraq
.IE = Ireland
.IL = Israel
.IT = Italy
.CI = Ivory Coast (Cote D'Ivoire)
.JM = Jamaica
.JP = Japan
.JO = Jordan
.KZ = Kazakhstan
.KE = Kenya
.KI = Kiribati
.KW = Kuwait
.KG = Kyrgyzstan
.LA = Laos
.LV = Latvia
.LB = Lebanon
.LS = Lesotho
.LR = Liberia
.LY = Libya
.LI = Liechtenstein
.LT = Lithuania
.LU = Luxembourg
.MO = Macau
.MK = Macedonia
.MG = Madagascar
.MW = Malawi
.MY = Malaysia
.MV = Maldives
.ML = Mali
.MT = Malta
.MH = Marshall Islands
.MQ = Martinique
.MR = Mauritania
.MU = Mauritius
.YT = Mayotte
.MX = Mexico
.FM = Micronesia
.MD = Moldova
.MC = Monaco
.MN = Mongolia
.MS = Montserrat
.MA = Morocco
.MZ = Mozambique
.MM = Myanmar
.NA = Namibia
.NR = Nauru
.NP = Nepal
.NL = Netherlands
.AN = Netherlands Antilles
.NC = New Caledonia
.NZ = New Zealand
.NI = Nicaragua
.NE = Niger
.NG = Nigeria
.NU = Niue
.NF = Norfolk Island
.KP = North Korea
.MP = Northern Mariana Islands
.NO = Norway
.OM = Oman
.PK = Pakistan
.PW = Palau
.PS = Palestinian Territory
.PA = Panama
.PG = Papua New Guinea
.PY = Paraguay
.PE = Peru
.PH = Philippines
.PN = Pitcairn
.PL = Poland
.PF = Polynesia
.PT = Portugal
.PR = Puerto Rico
.QA = Qatar
.RE = Reunion
.RO = Romania
.RU = Russian Federation
.RW = Rwanda
.GS = S. Georgia & S. Sandwich Isls.
.SH = Saint Helena
.KN = Saint Kitts & Nevis Anguilla
.LC = Saint Lucia
.PM = Saint Pierre and Miquelon
.VC = Saint Vincent & Grenadines
.WS = Samoa
.SM = San Marino
.ST = Sao Tome and Principe
.SA = Saudi Arabia
.SN = Senegal
.SC = Seychelles
.SL = Sierra Leone
.SG = Singapore
.SK = Slovakia
.SI = Slovenia
.SB = Solomon Islands
.SO = Somalia
.ZA = South Africa
.KR = South Korea
.ES = Spain
.LK = Sri Lanka
.SD = Sudan
.SR = Suriname
.SZ = Swaziland
.SE = Sweden
.CH = Switzerland
.SY = Syrian Arab Republic
.TW = Taiwan
.TJ = Tajikistan
.TZ = Tanzania
.TH = Thailand
.TG = Togo
.TK = Tokelau
.TO = Tonga
.TT = Trinidad and Tobago
.TN = Tunisia
.TR = Turkey
.TM = Turkmenistan
.TC = Turks and Caicos Islands
.TV = Tuvalu
.UG = Uganda
.UA = Ukraine
.AE = United Arab Emirates
.GB = United Kingdom
.UY = Uruguay
.UM = USA Minor Outlying Islands
.UZ = Uzbekistan
.VU = Vanuatu
.VE = Venezuela
.VN = Vietnam
.VG = Virgin Islands (British)
.VI = Virgin Islands (USA)
.WF = Wallis and Futuna Islands
.EH = Western Sahara
.YE = Yemen
.YU = Yugoslavia
.ZR = Zaire
.ZM = Zambia
.ZW = Zimbabwe
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nama Domain negara-negara

1..ac Ascension Island
2..ad Andorra
3..ae United Arab Emirates
4..af Afghanistan
5..ag Antigua and Barbuda
6..ai Anguilla
7..al Albania
8..am Armenia
9..an Netherlands Antilles
10..ao Angola
11..aq Antarctica
12..ar Argentina
13..as American Samoa
14..at Austria
15..au Australia
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Domain

.:di Indonesia dikenali dengan Top Level Domain (TLD).id.
.: Beberapa orang dan organisasi yang sempat bertanggung jawab sebagai TLD (.id) di Indonesia adalah :
1. Rahmad M. Samik Ibrahim (UI) 1993-1998
2. Budi Raharjo (IDNIC http://www.idnic.net.id) 1998-2005
3. DEPKOMINFO 2005 selama beberapa bulan.
4. PANDI (Pengelola Nama Domain di Indonesia)(http://www.pandi.or.id) 2006 sampai sekarang.

.: contoh-contoh domain:
1. www.ipl.org- internet Publi8c Library di internet
2. www.plasa.co-plasa milik telkom
.: TLD yang sifatnya global :
.com -untuk lembaga komersial
.org - untuk organisasi biasanya tidak komersial
.gov- untuk pemerintah AS
.edu- untuk universitas
.net-situs penyedia jaringan internet
.int- suatu 0rganisasi inhternasional
.mil-bersifat kemiliteran (khususnya untuk USA)
.: sub domain indonesia .id
.co.id
.net.id
.ac.id, edu
.sch.id
.or.id
.web.id
.go.id

@@@@@@@@@@@@ Pola Dasar Pengalamatan di Internet@@@@@@@@@@@@
.: protokol://domain/direktori/file merupakan format dasarnya
.:Contoh
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2816110246684176568
.: protokol : menentukan tata cara komunikasi yang digunakan. (ex. http. https, ftp)
domain : merupakan nama server/ komputer yang menyediakan layanan. / pola penamaan mesin di Internet
Direktori : merupakan folder tempat penyimpanan informasi.
file : file yang disimpan (kadang tidak perlu ditampilkan)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BUDAYA POLITIK

"BUDAYA POLITIK"
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah)...
A. PENDAHULUAN

Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.

Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.

Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain.

Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang me­merintah.

Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.

B. PENGERTIAN BUDAYA POLITIK

1. Pengertian Umum Budaya Politik

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitenya. Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. O'G Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.

Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Lebih jauh mereka menyatakan, bahwa warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan peranan mereka di dalam sistem politik.

Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami secara teoritis sebagai berikut :

a. Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos. Kesemuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

b. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka, atau tertutup.

c. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.

d. Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atau men­dorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi atau politik).

Dengan pengertian budaya politik di atas, nampaknya membawa kita pada suatu pemahaman konsep yang memadukan dua tingkat orientasi politik, yaitu sistem dan individu. Dengan orientasi yang bersifat individual ini, tidaklah berarti bahwa dalam memandang sistem politiknya kita menganggap masyarakat akan cenderung bergerak ke arah individualisme. Jauh dari anggapan yang demikian, pandangan ini melihat aspek individu dalam orientasi politik hanya sebagai pengakuan akan adanya fenomena dalam masyarakat secara keseluruhan tidak dapat melepaskan diri dari orientasi individual.

1. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Terdapat banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik, sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, tentang derajat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar, sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu-rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian dari beberapa ahli ilmu politik tentang budaya politik.

a. Rusadi Sumintapura

Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

b. Sidney Verba

Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.

c. Alan R. Ball

Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

d. Austin Ranney

Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.

e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.

Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli), maka dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut :

Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek non-perilaku aktual berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku non-aktual seperti orientasi, sikap, nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah yang menyebabkan Gabriel A. Almond memandang bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem politik.

Kedua : hal-hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sistem politik, artinya setiap berbicara budaya politik maka tidak akan lepas dari pembicaraan sistem politik. Hal-hal yang diorientasikan dalam sistem politik, yaitu setiap komponen-komponen yang terdiri dari komponen-komponen struktur dan fungsi dalam sistem politik. Seseorang akan memiliki orientasi yang berbeda terhadap sistem politik, dengan melihat fokus yang diorientasikan, apakah dalam tataran struktur politik, fungsi-fungsi dari struktur politik, dan gabungan dari keduanya. Misal orientasi politik terhadap lembaga politik terhadap lembaga legislatif, eksekutif dan sebagainya.

Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen-komponen budaya politik dalam tataran masif (dalam jumlah besar), atau mendeskripsikan masyarakat di suatu negara atau wilayah, bukan per-individu. Hal ini berkaitan dengan pemahaman, bahwa budaya politik merupakan refleksi perilaku warga negara secara massal yang memiliki peran besar bagi terciptanya sistem politik yang ideal.

1. Komponen-Komponen Budaya Politik

Seperti dikatakan oleh Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., bahwa budaya politik merupakan dimensi psikologis dalam suatu sistem politik. Maksud dari pernyataan ini menurut Ranney, adalah karena budaya politik menjadi satu lingkungan psikologis, bagi terselenggaranya konflik-konflik politik (dinamika politik) dan terjadinya proses pembuatan kebijakan politik. Sebagai suatu lingkungan psikologis, maka komponen-komponen berisikan unsur-unsur psikis dalam diri masyarakat yang terkategori menjadi beberapa unsur.

Menurut Ranney, terdapat dua komponen utama dari budaya politik, yaitu orientasi kognitif (cognitive orientations) dan orientasi afektif (affective oreintatations). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen obyek politik sebagai berikut.

Orientasi kognitif : yaitu berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.

Orientasi afektif : yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya.

Orientasi evaluatif : yaitu keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.

C. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK

1. Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan

Pada negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memper­padukan modal dan keterampilan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap orang terhadap orang lain. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap ”militan” atau sifat ”tolerasi”.

a. Budaya Politik Militan

Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan masalah yang mempribadi selalu sensitif dan membakar emosi.

b. Budaya Politik Toleransi

Budaya politik dimana pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap orang.

Jika pernyataan umum dari pimpinan masyarakat bernada sangat militan, maka hal itu dapat men­ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik. Kesemuanya itu menutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama. Pernyataan dengan jiwa tolerasi hampir selalu mengundang kerja sama. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan. Budaya Politik terbagi atas :

a. Budaya Politik Yang memiliki Sikap Mental Absolut

Budaya politik yang mempunyai sikap mental yang absolut memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang. dianggap selalu sempurna dan tak dapat diubah lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan, bukan kebaikan. Pola pikir demikian hanya memberikan perhatian pada apa yang selaras dengan mentalnya dan menolak atau menyerang hal-hal yang baru atau yang berlainan (bertentangan). Budaya politik yang bernada absolut bisa tumbuh dari tradisi, jarang bersifat kritis terhadap tradisi, malah hanya berusaha memelihara kemurnian tradisi. Maka, tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukan. Kesetiaan yang absolut terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsur baru.

b. Budaya Politik Yang memiliki Sikap Mental Akomodatif

Struktur mental yang bersifat akomodatif biasanya terbuka dan sedia menerima apa saja yang dianggap berharga. Ia dapat melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini.

Tipe absolut dari budaya politik sering menganggap perubahan sebagai suatu yang membahayakan. Tiap perkembangan baru dianggap sebagai suatu tantangan yang berbahaya yang harus dikendalikan. Perubahan dianggap sebagai penyim­pangan. Tipe akomodatif dari budaya politik melihat perubahan hanya sebagai salah satu masalah untuk dipikirkan. Perubahan mendorong usaha perbaikan dan pemecahan yang lebih sempurna.

1. Berdasarkan Orientasi Politiknya

Realitas yang ditemukan dalam budaya politik, ternyata memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, maka setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik yang setiap tipe memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Dari realitas budaya politik yang berkembang di dalam masyarakat, Gabriel Almond mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut :

a. Budaya politik parokial (parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah).

b. Budaya politik kaula (subyek political culture), yaitu masyarakat bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.

c. Budaya politik partisipan (participant political culture), yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.
Kondisi masyarakat dalam budaya politik partisipan mengerti bahwa mereka berstatus warga negara dan memberikan perhatian terhadap sistem politik. Mereka memiliki kebanggaan terhadap sistem politik dan memiliki kemauan untuk mendiskusikan hal tersebut. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik dalam beberapa tingkatan dan memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes bila terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair.

Budaya politik partisipan merupakan lahan yang ideal bagi tumbuh suburnya demokrasi. Hal ini dikarenakan terjadinya harmonisasi hubungan warga negara dengan pemerintah, yang ditunjukan oleh tingkat kompetensi politik, yaitu menyelesaikan sesuatu hal secara politik, dan tingkat efficacy atau keberdayaan, karena mereka merasa memiliki setidaknya kekuatan politik yang ditunjukan oleh warga negara. Oleh karena itu mereka merasa perlu untuk terlibat dalam proses pemilu dan mempercayai perlunya keterlibatan dalam politik. Selain itu warga negara berperan sebagai individu yang aktif dalam masyarakat secara sukarela, karena adanya saling percaya (trust) antar warga negara. Oleh karena itu dalam konteks politik, tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi masyarakat secara politik.

Budaya Politik subyek lebih rendah satu derajat dari budaya politikpartisipan. Masyarakat dalam tipe budaya ini tetap memiliki pemahaman yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi keterlibatan mereka dalam cara yang lebih pasif. Mereka tetap mengikuti berita-berita politik, tetapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka akan merasa tidak nyaman bila membicarakan masalah-masalah politik.

Demokrasi sulit untuk berkembang dalam masyarakat dengan budaya politik subyek, karena masing-masing warga negaranya tidak aktif. Perasaan berpengaruh terhadap proses politik muncul bila mereka telah melakukan kontak dengan pejabat lokal. Selain itu mereka juga memiliki kompetensi politik dan keberdayaan politik yang rendah, sehingga sangat sukar untuk mengharapkan artisipasi politik yang tinggi, agar terciptanya mekanisme kontrol terhadap berjalannya sistem politik.

Budaya Politik parokial merupakan tipe budaya politik yang paling rendah, yang didalamnya masyarakat bahkan tidak merasakan bahwa mereka adalah warga negara dari suatu negara, mereka lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. Tidak terdapat kebanggaan terhadap sistem politik tersebut. Mereka tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi dalam sistem politik, pengetahuannya sedikit tentang sistem politik, dan jarang membicarakan masalah-masalah politik.

Budaya politik ini juga mengindikasikan bahwa masyarakatnya tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Perasaan kompetensi politik dan keberdayaan politik otomatis tidak muncul, ketika berhadapan dengan institusi-institusi politik. Oleh karena itu terdapat kesulitan untuk mencoba membangun demokrasi dalam budaya politik parokial, hanya bisa bila terdapat institusi-institusi dan perasaan kewarganegaraan baru. Budaya politik ini bisa dtemukan dalam masyarakat suku-suku di negara-negara belum maju, seperti di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Namun dalam kenyataan tidak ada satupun negara yang memiliki budaya politik murni partisipan, pariokal atau subyek. Melainkan terdapat variasi campuran di antara ketiga tipe-tipe tersebut, ketiganya menurut Almond dan Verba tervariasi ke dalam tiga bentuk budaya politik, yaitu :

a. Budaya politik subyek-parokial (the parochial- subject culture)

b. Budaya politik subyek-partisipan (the subject-participant culture)

c. Budaya politik parokial-partisipan (the parochial-participant culture)
Pola kepemimpinan sebagai bagian dari budaya politik, menuntut konformitas atau mendorong aktivitas. Di negara berkembang seperti Indonesia, pemerintah diharapkan makin besar peranannya dalam pembangunan di segala bidang. Dari sudut penguasa, konformitas menyangkut tuntutan atau harapan akan dukungan dari rakyat. Modifikasi atau kompromi tidak diharapkan, apalagi kritik. Jika pemimpin itu merasa dirinya penting, maka dia menuntut rakyat menunjuk­kan kesetiaannya yang tinggi. Akan tetapi, ada pula elite yang menyadari inisiatif rakyat yang menentukan tingkat pembangunan, maka elite itu sedang mengembang­kan pola kepemimpinan inisiatif rakyat dengan tidak mengekang kebebasan.

Suatu pemerintahan yang kuat dengan disertai kepasifan yang kuat dari rakyat, biasanya mempunyai budaya politik bersifat agama politik, yaitu politik dikembang­kan berdasarkan ciri-ciri agama yang cenderung mengatur secara ketat setiap anggota masyarakat. Budaya tersebut merupakan usaha percampuran politik dengan ciri-ciri keagamaan yang dominan dalam masyarakat tradisional di negara yang baru berkembang.

David Apter memberi gambaran tentang kondisi politik yang menimbulkan suatu agama politik di suatu masyarakat, yaitu kondisi politik yang terlalu sentralistis dengan peranan birokrasi atau militer yang terlalu kuat. Budaya politik para elite berdasarkan budaya politik agama tersebut dapat mendorong atau menghambat pembangunan karena massa rakyat harus menyesuaikan diri pada kebijaksanaan para elite politik.

D. SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK

1. Pengertian Umum

Sosialisasi Politik, merupakan salah satu dari fungsi-fungsi input sistem politik yang berlaku di negara-negara manapun juga baik yang menganut sistem politik demokratis, otoriter, diktator dan sebagainya. Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat.

Keterlaksanaan sosialisasi politik, sangat ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan di mana seseorang/individu berada. Selain itu, juga ditentukan oleh interaksi pengalaman­-pengalaman serta kepribadian seseorang. Sosialsiasi politik, merupakan proses yang ber­langsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi di antara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman politik yang relevan yang memberi bentuk terhadap tingkah laku politiknya. Pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap­-sikap yang diperoleh seseorang itu membentuk satu layar persepsi, melalui mana individu menerima rangsangan-rangsangan politik. Tingkah laku politik seseorang berkembang secara berangsur-angsur.

Jadi, sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi. Sebab hal ini bisa saja menyebabkan pengingkaran terhadap legitimasi. Akan tetapi, apakah akan menuju kepada stagnasi atau perubahan, tergantung pada keadaan yang menyebabkan pengingkaran tersebut. Apabila tidak ada legitimasi itu disertai dengan sikap bermusuhan yang aktif terhadap sistem politiknya, maka perubahan mungkin terjadi. Akan tetapi, apabila legitimasi itu dibarengi dengan sikap apatis terhadap sistem politiknya, bukan tak mungkin yang dihasilkan stagnasi

1. Pengertian Menurut Para ahli

Berbagai pengertian atau batasan mengenai sosialisasi politik telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan terkemuka. Sama halnya dengan pengertian-pengertian tentang budaya politik, sistem politik dan seterusnya, meskipun diantara para ahli politik terdapat perbedaan, namun pada umumnya tetap pada prinsip-prinsip dan koridor yang sama. Berikut ini akan dikemukana beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli.

1. David F. Aberle, dalam “Culture and Socialization”

Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial, atau aspek-aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu-individu keterampilan-keterampilan (termasuk ilmu pengetahuan), motif-motif dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan (dan yang terus berkelanjutan) sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.

2. Gabriel A. Almond

Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

3. Irvin L. Child

Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.

4. Richard E. Dawson dkk.

Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.

5. S.N. Eisentadt, dalam From Generation to Ganeration

Sosialisasi politik adalah komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia lain, dengan siapa individu-individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum. Oleh Mochtar Mas’oed disebut dengan transmisi kebudayaan.

6. Denis Kavanagh

Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.

7. Alfian

Mengartikan pendidikan politik sebagai usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik baru yang mendukung sistem politik yang ideal tersebut, dan bersamaan dengan itu lahir pulalah kebudayaan politik baru. Dari pandangan Alfian, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni:

pertama : sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus-menerus selama peserta itu hidup.

Kedua : sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara tegas. Proses mana berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media massa, atau kontak politik langsung.

Dari sekian banyak definisi ini nampak mempunyai banyak kesamaan dalam mengetengah-kan beberapa segi penting sosialisasi politik, sebagai berikut.

1. Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.
2. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.
3. sosialisasi itu tidak perlu dibatasi pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi sosialisasi berlangsung sepanjang hidup.
4. bahwa sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, dan baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

Dari sekian banyak pendapat di atas, menurut Michael Rush & Phillip Althoff, ada dua masalah yang berasosiasi dengan definisi-definisi tersebut di atas.

Pertama : seluas manakah sosialisasi itu merupakan proses pelestarian yang sistematis? Hal ini penting sekali untuk menguji hubungan antara sosialisasi dan perubahan sosial; atau istilah kaum fungsionalis, sebagai pemeliharaan sistem. Dalam kenyataan tidak ada alasan sama sekali untuk menyatakan mengapa suatu teori mengenai sosialisasi politik itu tidak mampu memperhitungkan: ada atau tidaknya perubahan sistematik dan perubahan sosial; menyediakan satu teori yang memungkin pencantuman dua variabel penting, dan tidak membatasi diri dengan segala sesuatu yang telah dipelajari, dengan siapa yang diajar, siapa yang mengajar dan hasil-hasil apa yang diperoleh. Dua variabel penting adalah pengalaman dan kepribadian dan kemudian akan dibuktikan bahwa kedua-duanya, pengalaman dan kepribadian individu, lebih-lebih lagi pengalaman dan kepribadian kelompok-kelompok individu- adalah fundamental bagi proses sosialisasi dan bagi proses perubahan.

Kedua : adalah berkaitan dengan keluasan, yang mencakup tingkah laku, baik yang terbuka maupun yang tertutup, yang diakses yang dipelajari dan juga bahwa berupa instruksi. Instruksi merupakan bagian penting dari sosialisasi, tidak perlu disangsikan, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anaknya beberapa cara tingkah laku sosial tertentu; sistem-sistem pendidikan kemasyarakatan, dapat memasukkan sejumlah ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan; negara bisa secara berhati-hati menyebarkan ideologi-ideologi resminya. Akan tetapi tidak bisa terlalu ditekankan, bahwa satu bagian besar bahkan sebagian terbesar sosialisasi, merupakan hasil eksperimen; karena semua itu berlangsung secara tidak sadar, tertutup, tidak bisa diakui dan tidak bisa dkenali.

Istilah-istilah seperti “menanamkan” dan sampai batas kecil tertentu “menuntun pada perkembangan” kedua-duanya cenderung mengaburkan segi penting dari sosialisasi. Maka Michael Oakeshott menyatakan; “Pendidikan politik dimulai dari keminkamtaan meminati tradisi dalam bentuk pengamatan dan peniruan terhadap tingkah laku orang tua kita, dan sedikit sekali atau bahkan tidak ada satupun di dunia ini yang tampak di depan mat akita tanpa memberikan kontribusi terhadapnya. Kita menyadari akan masa lampau dan masa yang akan datang, secepat kesadaran kita terhadap masa sekarang.”

Jadi, walaupun kenyataan bahwa sosialisasi itu sebagian bersifat terbuka, sistematik dan disengaja, namun secar atotal adalah tidak realistis untuk berasumsi bahwa makna setiap pengalaman harus diakui oleh pelakunya, atau oleh yang melakukan tindakan yang menyangkut pengalaman tersebut.

Kiranya kita dapat memahami bahwa sosialisasi politik adalah proses, dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin terjadi. Sebab hal ini bisa saja menyebabkan pengingkaran terhadap legitimasi; akan tetapi apakah hal ini menuju pada stagnasi atau pada perubahan, tergantung pada keadaan yang menyebabkan pengingkaran tersebut. Apabila tidak adanya legitimasi itu disertai dengan sikap bermusuhan yang aktif terhadap sistem politiknya, maka perubahan mungkin saja terjadi, akan tetapi apabila legitimasi itu dibarengi dengan sikap apatis terhadap sistem politiknya, bukan tidakmungkin terjadi stagnasi.

2. Proses Sosialisasi Politik

Perkembangan sosiologi politik diawali pada masa kanak-kanak atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dari belajar politik mencakup perkembangan dari ikatan-ikatan lingkungan,, seperti "keterikatan kepada sekolah-sekolah mereka", bahwa mereka berdiam di suatu daerah tertentu. Anak muda itu mempunyai kepercayaan pada keindahan negerinva, kebaikan serta kebersihan rakyatnya. Manifestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak, seperti pemberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem politik.

Peranan keluarga dalam sosialisasi politik sangat penting. Menurut Easton dan Hess, anak-anak mempunyai gambaran yang sama mengenai ayahnya dan presiden selama bertahun-tahun di sekolah awal. Keduanya dianggap sebagai tokoh kekuasaan. Easton dan Dennis mengutarakan ada 4 (empat) tahap dalam proses sosialisasi politik dari anak, yaitu sebagai berikut.

1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan polisi.
2. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
3. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).
4. Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini.

Suatu penelitian secara khusus telah dilakukan guna menyelidiki nilai-nilai pengasuhan anak yang dilakukan oleh berbagai generasi orang tua di Rusia. Nilai-nilai itu adalah sebagai berikut :

1. Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
2. Prestasi; ketekunan, pencapaian/perolehan, ganjaran-ganjaran material mobilitas sosial.
3. Pribadi; kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati.
4. Penyesuaian diri; bergaul dengan balk, menjauhkan diri dari kericuhan, menjaga keamanan dan ketentraman.
5. Intelektual; belajar dan pengetahuan sebagai tujuan.
6. Politik; sikap-sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan berkaitan dengan pemerin­tahan.

Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Adapun sarana alat yang dapat dijadikan sebagai perantara/sarana dalam sosialisasi politik, antara lain :

1) Keluarga (family)

Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Di mulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi “obrolan” politik ringan tentang segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi tranfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak.

2) Sekolah

Di sekolah melalui pelajaran civics education (pendidikan kewarganegaraan), siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis.

3) Partai Politik

Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpati-sannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu men-ciptakan “image” memperjuangkan kepentingan umum, agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu.

Khusus pada masyarakat primitif, proses sosialisasi terdapat banyak perbedaan. Menurut Robert Le Vine yang telah menyelidiki sosialisasi di kalangan dua suku bangsa di Kenya Barat Daya: kedua suku bangsa tersebut merupakan kelompok-kelompok yang tidak tersentralisasi dan sifatnya patriarkis. Mereka mempunyai dasar penghidupan yang sama dan ditandai ciri karakteristik oleh permusuhan berdarah. Akan tetapi, suku Neuer pada dasarnya bersifat egaliter (percaya semua orang sama derajatnya) dan pasif, sedangkan suku Gusii bersifat otoriter dan agresif. Anak dari masing-masing suku didorong dalam menghayati tradisi mereka masing-masing.

4. Sosialisasi Politik dalam Masyarakat Berkembang

Masalah sentral sosiologi politik dalam masyarakat berkembang ialah menyang­kut perubahan. Hal ini dilukiskan dengan jelas oleh contoh negara Turki, di mana satu usaha yang sistematis telah dilakukan untuk mempengaruhi maupun untuk mempermudah mencocokkan perubahan yang berlangsung sesudah Perang Dunia Pertama. Mustapha Kemal (Kemal Ataturk) berusaha untuk memodernisasi Turki, tidak hanya secara material, tetapi juga melalui proses-proses sosialisasi. Contoh yang sama dapat juga dilihat pada negara Ghana.

Menurut Robert Le Vine, terdapat 3 (tiga) faktor masalah penting dalam sosialisasi politik pada masyarakat berkembang, yaitu sebagai berikut :

1. Pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang dapat melampaui kapasitas mereka untuk "memodernisasi" keluarga tradisonal lewat indus­trialisasi dan pendidikan.
2. Sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional antara jenis-jenis kelamin, sehingga kaum wanita lebih erat terikat pada nilai tradisonal. Namun, si Ibu dapat memainkan satu peranan penting pada saat sosialisasi dini dari anak.
3. Adalah mungkin pengaruh urbanisasi, yang selalu dianggap sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbangkan nilai-nilai tradisional. Paling sedikitnya secara parsial juga terimbangi oleh peralihan dari nilai-nilai ke dalam daerah-daerah perkotaan, khususnya dengan pembentukan komunitas­komunitas kesukuan dan etnis di daerah-daerah ini.

5. Sosialisasi Politik dan Perubahan

Sifat sosialisasi politik yang bervariasi menurut waktu serta yang selalu menyesuaikan dengan lingkungan yang memberinya kontribusi, berkaitan dengan sifat dari pemerintahan dan derajat serta sifat dari perubahan. Semakin stabil pemerintahan, semakin terperinci agensi-agensi utama dari sosialisasi politik Sebaliknya, semakin besar derajat perubahan dalam satu pemerintahan non totaliter, akan semakin tersebarlah agensi-agensi utama dari sosialisasi politik. Semakin totaliter sifat perubahan politik, semakin kecil jumlah agensi-agensi utama dari sosialisasi politik itu.

Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei silang nasional (cross-national) mengenai kebudayaan politik. Penelitian mereka menyimpul­kan bahwa masing-masing kelima negara yang ditelitinya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Meksiko, mempunyai kebudayaan politik tersendiri. Amerika dan Inggris dicirikan oleh penerimaan secara umum terhadap sistem politik, oleh suatu tingkatan partisipasi politik yang cukup tinggi dan oleh satu perasaan yang meluas di kalangan para responden bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa sampai pada satu taraf tertentu.

Tekanan lebih besar diletakkan orang-orang Amerika pada masalah partisipasi, sedangkan orang Inggris memperlihatkan rasa hormat yang lebih besar terhadap pemerintahan mereka. Kebudayaan politik dari Jerman ditandai oleh satu derajat sikap yang tidak terpengaruh oleh sistem dan sikap yang lebih pasif terhadap partisipasinya. Meskipun demikian, para respondennya merasa mampu untuk mempengaruhi peristiwa-peristiwa tersebut. Sedangkan di Meksiko merupakan bentuk campuran antara penerimaan terhadap teori politik dan keterasingan dari substansinya.

Suatu faktor kunci di dalam konsep kebudayaan politik adalah legitimasi, sejauh mana suatu sistem politik dapat diterima oleh masyarakat. Legitimasi itu dapat meluas sampai pada banyak aspek dari sistem politik atau dapat dibatasi dalam beberapa aspek. Seperti di Amerika Serikat, kebanyakan orang Amerika menerima lembaga presiden, kongres, dan MA, tetapi penggunaan hak-hak dari lembaga tersebut selalu mendapat kritik dari masyarakat.

6. Sosialisasi Politik dan Komunikasi Politik

Sosialisasi politik, menurut Hyman merupakan suatu proses belajar yang kontinyu yang melibatkan baik belajar secara emosional (emotional learning) maupun indoktrinasi politik yang manifes (nyata) dan dimediai (sarana komunikasi) oleh segala partisipasi dan pengalaman si individu yang menjalaninya. Rumusan ini menunjukkan betapa besar peranan komunikasi politik dalam proses sosialisasi politik di tengah warga suatu masyarakat. Tidak salah jika dikemukakan bahwa segala aktivitas komunikasi politik berfungsi pula sebagai suatu proses sosialisasi bagi anggota masyarakat yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas komunikasi politik tersebut.

Dalam suatu sistem politik negara, fungsi sosialisasi menunjukkan bahwa semua sistem politik cenderung berusaha mengekalkan kultur dan struktur mereka sepanjang waktu. Hal ini dilakukan terutama melalui cara pengaruh struktur-struktur primer dan sekunder yang dilalaui oleh anggota muda masyarakat dalam proses pendewasaan mereka. Menurut G. A. Almond, kata “terutama” sengaja digunakan karena dalam sosialisasi politik – seperti halnya belajar dalam pengertian yang umum – tidak berhenti pada titik pendewasaan itu sendiri, terlepas dari bagaimanapun batasannya pada masyarakat yang berbeda-beda.

Di dalam realitas kehidupan masyarakat, pola-pola sosialisasi politik juga mengalami perubahan seperti juga berubahnya struktur dan kultur politik. Perubahan-perubahan tersebut menyangkut pula soal perbedaan tingkat keterlibatan dan derajat perubahan dalam sub sistem masyarakat yang beraneka ragam.

Pada sisi lain, sosialisasi politik merupakan proses induksi ke dalam suatu kultur politik yang dimiliki oleh sistem politik yang dimaksud. Hasil akhir proses ini adalah seperangkat sikap mental, kognisi (pengetahuan), standar nilai-nilai dan perasaan-perasaan terhadap sistem politik dan aneka perannya serta peran yang berlaku. Hasil proses tersebut juga mencakup pengetahuan tentang nilai-nilai yang mempengaruhi, serta perasaan mengenai masukan tentang tuntutan dan claim terhadap sistem, dan output otorotatif-nya.

Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulan-perkumpulan sukarela, media komunikasi, partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasi politik. Kemudian perkumpulan-perkumpulan, relasi-relasi dan partisipasi dalam kehidupan kaum dewasa melanjutkan proses tersebut untuk seterusnya.

Almond, mengatakan bahwa sosialisasi politik bisa bersifat nyata (manifes) dan bisa pula tidak nyata (laten).
Dalam suatu bangsa yang majemuk dan besar seperti Indonesia, India, Cina dan sebagainya, informasi yang diterima oleh aneka unsur masyarakat akan berlainan karena faktor geografis baik yang di kota maupun di desa. Pada sebagian besar negara berkembang, pengaruh media masa (radio, surat kabar dan televisi) di pedesaan sangat terbatas. Oleh karena itu, pengaruh struktur-struktur sosial tradisional dalam menterjemahkan informasi yang menjangkau wilayah tersebut amatlah besar. Heterogenitas informasi ini memperkuat perbedaan orientasi dan sikap (attitude) diantara kelompok-kelompok yang mengalami sosialisasi primer yang amat berbeda dari kelompok ataupun teman sebaya.

Berbeda dengan negara yang sudah maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi relatif homogen. Para elite politik pemerintahan mungkin mempunyai sumber-sumber informasi khusus melalui badan-badan birokrasi tertentu, surat kabar tertentu yang ditujukan pada kelompok kelas atau politik tertentu. Dengan demikian, semua kelompok masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa yang relatif homogen dan otonom sehingga hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim. Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.

A. E. PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN

1. Pengertian Partisipasi Politik

Pembahasan tentang budaya politik tidak terlepas dari partisipasi politik warga negara. Partisipasi politik pada dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, karena keberadaan struktur-struktur politik di dalam masyarakat, seperti partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan dan media masa yang kritis dan aktif. Hal ini merupakan satu indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).

Bagi sebagian kalangan, sebenarnya keterlibatan rakyat dalam proses politik, bukan sekedar pada tataran formulasi bagi keputusan-keputusan yang dikeluarkan pemerintah atau berupa kebijakan politik, tetapi terlibat juga dalam implementasinya yaitu ikut mengawasi dan mengevaluasi implementasi kebijakan tersebut.

Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Myron Weiner, terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai berikut :

a. Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.

b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.

c. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup matang.

d. Konflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar elite, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas menentang melawan kaum aristokrat yang menarik kaum buruh dan membantu memperluas hak pilih rakyat.

e. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

2. Konsep Partisipasi Politik

Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. Dalam perkembangannya, masalah partisipasi politik menjadi begitu penting, terutama saat mengemukanya tradisi pendekatan behavioral (perilaku) dan Post Behavioral (pasca tingkah laku). Kajian-kajian partisipasi politik terutama banyak dilakukan di negara-negara berkembang, yang pada umumnya kondisi partisipasi politiknya masih dalam tahap pertumbuhan.

Dalam ilmu politik sebenarnya apa yang dimaksud dengan konsep partisipasi politik ? siapa saja yang terlibat ? apa implikasinya ? bagaimana bentuk praktik-praktiknya partisipasi politik ? apakah ada tingkatan-tingkatan dalam partisipasi politik ? beberapa pertanyaan ini merupakan hal-hal mendasar yang harus dijawab untuk mendapat kejelasan tentang konsep partisipasi politik.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS